1. BINTANG
Bintang
merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu
dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya
sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang
nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang
adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
Sejarah
Pengamatan
Bintang-bintang
telah menjadi bagian dari setiap kebudayaan. Bintang-bintang digunakan dalam
praktik-praktik keagamaan, dalam navigasi, dan bercocok
tanam. Kalender Gregorian,
yang digunakan hampir di semua bagian dunia, adalah kalender Matahari, mendasarkan diri pada posisi Bumi relatif terhadap bintang terdekat, Matahari.
Astronom-astronom awal seperti Tycho
Brahe berhasil mengenali ‘bintang-bintang
baru’ di langit (kemudian dinamakan novae) menunjukkan bahwa langit
tidaklah kekal. Pada 1584 Giordano
Bruno mengusulkan bahwa bintang-bintang
sebenarnya adalah Matahari-matahari lain, dan mungkin saja memiliki
planet-planet seperti Bumi di dalam orbitnya, ide yang telah diusulkan
sebelumnya oleh filsuf-filsuf Yunani
kuno seperti Democritus dan Epicurus. Pada
abad berikutnya, ide bahwa bintang adalah Matahari yang jauh mencapai konsensus
di antara para astronom. Untuk menjelaskan mengapa bintang-bintang ini tidak
memberikan tarikan gravitasi pada tata surya, Isaac
Newton mengusulkan bahwa bintang-bintang
terdistribusi secara merata di seluruh langit, sebuah ide yang berasal dari
teolog Richard Bentley.
Radiasi
Tenaga yang dihasilkan oleh
bintang, sebagai hasil samping dari reaksi fusi nuklear, dipancarkan ke luar angkasa sebagai radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi partikel yang
dipancarkan bintang dimanifestasikan sebagai angin bintang (yang berwujud sebagai
pancaran tetap partikel-partikel bermuatan listrik seperti proton bebas, partikel alpha dan partikel beta yang berasal dari
bagian terluar bintang) dan pancaran tetap neutrino yang berasal dari inti
bintang.
Hampir
semua informasi yang kita miliki
mengenai bintang yang lebih jauh dari Matahari diturunkan dari
pengamatan radiasi elektromagnetiknya, yang terentang dari panjang gelombang radio hingga sinar gamma. Namun tidak semua
rentang panjang gelombang tersebut dapat diterima oleh teleskop landas Bumi. Hanya gelombang radio dan gelombang cahaya yang dapat diteruskan oleh atmosfer Bumi dan menciptakan ‘jendela radio’ dan ‘jendela optik’. Teleskop-teleskop
luar angkasa telah diluncurkan untuk mengamati bintang-bintang pada panjang
gelombang lain.
Penampakan
dan Distribusi
Karena
jaraknya yang sangat jauh, semua bintang (kecuali Matahari) hanya tampak sebagai titik saja yang berkelap-kelip karena
efek turbulensi atmosfer Bumi. Diameter
sudut bintang bernilai sangat kecil
ketika diamati menggunakan teleskop optik landas Bumi, hingga diperlukan teleskop interferometer untuk dapat memperoleh citranya. Bintang dengan ukuran
diameter sudut terbesar setelah Matahari adalah R Doradus, dengan 0,057 detik
busur.
Telah
lama dikira bahwa kebanyakan bintang berada pada sistem bintang ganda atau sistem multi bintang. Kenyataan ini hanya benar untuk
bintang-bintang masif kelas O dan B, dimana 80% populasinya dipercaya berada
dalam suatu sistem bintang ganda atau pun multi bintang. Semakin redup bintang,
semakin besar kemungkinannya dijumpai sebagai sistem tunggal. Dijumpai hanya
25% populasi katai merah yang
berada dalam sebuah sistem bintang ganda atau sistem multi bintang. Karena 85%
populasi bintang di galaksi Bimasakti adalah katai
merah, maka tampaknya kebanyakan bintang
di dalam Bimasakti
berada pada sistem bintang tunggal.
Terbentuknya bintang
Bintang
terbentuk di dalam awan
molekul;
yaitu sebuah daerah medium antarbintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi (meskipun
masih kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah vacuum chamber yang ada di Bumi). Awan
ini kebanyakan terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23–28% helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi
elemen dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nukleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta.
Gravitasi mengambil peranan
sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai
dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul yang dapat memiliki
massa ribuan kali Matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh
gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara
dua galaksi. Sekali sebuah wilayah
mencapai kerapatan materi yang cukup
memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya
gravitasinya sendiri.
2. Rasi bintang
Pegertian Rasi Bintang (konstelasi Bintang)Pengelompokan bintang-bintang menjadi rasi bintang sebenarnya cukup acak, dan kebudayaan yang berbeda akan memiliki rasi bintang yang berbeda pula, sekalipun beberapa yang sangat mudah dikenali biasanya seringkali ditemukan, misalnya Orion atau Scorpius.
Himpunan Astronomi Internasional telah membagi langit menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas yang jelas, sehingga setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja.
Beberapa
penjelasan tentang rasi bintang antara lain :
1. rasi bintang kalajengking
Rasi
bintang keempat yang bisa dikenali dan menjadi petunjuk arah adalah rasibintang
scorpio. Rasi bintang satu ini agak susah dicari, karena jumlah bintang
yangmembentuk konstelasinya cukup banyak. Rasi Scorpio ini menjadi petunjuk
arahtenggara/timur langit. Dalam mitologi yunani kuno, Scorpio ini adalah
utusan Apollountuk membunuh sang Pemburu, Orion. Pada konstelasi ini juga
terdapat bintangAntares, salah satu bintang paling terang yang pernah
ditemukan.
2.
rasi
bintang hidup
Rasi
Bintang ketiga yang mungkin paling populer dan dapat dikenali, menjadipetunjuk
arah utara adalah rasi bintang Biduk/Great Bear/Beruang besar yangmenunjukkan
arah utara. Bentuknya seperti gayung, dan terdiri dari 7 buah bintang,karena
itu juga terkadang rasi bintang ini disebut sebagai konstelasi bintang tujuh.
Rasibintang ini terlihat sepanjang tahun di langit utara.
3.
rasi
bintang waluku
Rasi
bintang kedua yang bisa ditemukan sendiri di langit, tentunya setelah liat
petarasi bintang adalah rasi bintang orion/pemburu. Rasi bintang ini dapat
dilihat di langitsebelah barat. Dinamai Orion, yang artinya adalah pemburu, rasi
bintang ini didedikasikanbagi Orion, putera Neptune, seorang pemburu terbaik di
dunia. Orion ini mudah dikenalidengan adanya 3 bintang kembar yang berjajar
membentuk sabuk Orion (Orion Belt). Satulagi yang menarik bagi di rasi orion
ini adalah adanya bintang Bellatrix dan Betelgeusepada konstelasinya. Bellatrix
identik dengan tokoh dalam Harry Potter, sedangkanBetelgeuse adalah salah satu
judul film anak2 waktu dulu. Ternyata kedua nama itu adalahnama bintang,
termasuk Sirius, Remus, Regulus, dan lain-lain dalam dunia perfilman.Selain
sebagai petunjuk arah barat, rasi bintang orion ini/waluku dalam bahasa
Indonesiasering dijadikan sebagai tanda bagi para petani jaman dulu untuk mulai
menggarap sawahdan ladangnya.
4.
rasi
bintang laying – laying
Rasi Gubuk penceng begitulah orang jawa mengatakan nya atau
rasi salib selatan merupakan salah satu dari sekian banyak rasi yang cukup
terang ketika langit malam tiba. Letak nya yang berada di selatan katulistiwa
dan bintang nya yang selalu menunjukkan arah selatan membuat nya dijadikan
sebagai kompas alam ketika nelayan jaman dahulu berlayar di lautan. Tidak hanya
itu saja disetiap daerah, pulau maupun negara rasi ini mempunyai nama lain
seperti rasi layang-layang, rasi gubuk penceng, rasi salib selatan, rasi ikan pari
dan masih banyak nama lainnya bergantung kesepakatan orang diwilayah itu
menamakannya. Lantas apa nama sebutan rasi gubuk penceng ini di kalangan dunia
internasional. Penasaran? Kita bahas sama-sama yuk seputar rasi gubuk penceng
ini.
Crux atau si rasi salib selatan merupakan sebutan dari rasi
gubuk penceng di dunia internasional. Tersusun atas beberapa bintang yaitu
Acrux(Alpha crux), Gacrux(gama crux), Mimosa, Delta Crucis dan epsilon crucis.
Dari kelima bintang yang ada, mimosa merupakan bintang yang paling terang di
rasi crux dan Epsilon crucis sebagai bintang yang paling redup diantara
lainnya. Sistem bintang dari kelima bintang ini ternyata bermacam-macam, Acrux
dengan sistem bintang ganda, gacrux dengan tiga sistem bintang, mimosa dengan
sistem bintang ganda dan Delta Crucids satu bintang. Didukung dengan magnitudo
bintang yang relatif terang (1 – 1,5) Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa
rasi crux menjadi salah satu rasi yang mudah dan sering tampak dilangit malam.
** BANJIR BANJIR BANJIR UANG DI MEJA **
ReplyDeleteVIPbandarQ - YOUR No #1 BandarQ Online Indonesia
----------------------------------------------
Menyediakan 7 Jenis Permainan TerFAVORIT
BANDAR Q | ADU Q | DOMINO QQ | POKER | CAPSA SUSUN | Bandar Poker | Sakong (New Game) ----------------------------------------------
Di Dukung 5 Bank Ternama di INDONESIA
BCA - MANDIRI - BRI - BNI - DANAMON
----------------------------------------------
Bonus Terbesar di VIPbandarQ
1. Bonus Refferal TANPA SYARAT
2. Bonus Rolligan TIAP MINGGU
----------------------------------------------
Selalu Ada Kejutan Untuk Member VIPBANDARQ
----------------------------------------------
Gabung Sekarang Juga dan Raih Kemenangan Puluhan Juta Setiap Hari
CS ONLINE 24/7
BBM : 55AB0E6C
INSTAGRAM : VIPBANDARQORG
SKYPE : VIPBANDARQ
FACEBOOK : VIPBANDARQ
www. VIPBANDARQ. org