Pada suatu hari
hiduplah sepasang raja dan ratu yang sedang galau menantikan keluarnya jabang
bayi dari perut sang ratu yang tak kunjung muncul.
Raja : “Dinda.. kenapa jabang bayinya
masih belum keluar?.”
Ratu hanya
menggeleng-gelengkan kepala karena dia tidak sempat belajar untuk menjawab
pertanyaan dari raja.
Beberapa detik
kemudian keluarlah jabang bayi itu dengan wajah cantik dan unyu, dan
diberikanlah bayi itu dengan nama dayang sumi.
Tidak terasa dayang
sumi sudah berumur 8 tahun, dayang sumi suka sekali dengan ketela, efek dari
ketela membuat wajahnya menjadi cantik menawan sekaligus berubah menjadi dayang
sumi yang suka kentut.
Suatu hari
dayang sumi hendak pergi ke hutan
Dayang Sumi : “Bunda, aku ijin main
sebentar yah?” (sambil lari meninggalkan istana)
Ratu : “Iya beib.. jangan lama-lama yah?
dan ingat.. jangan mencari ketela lagi..”
Setelah dayang
sumi meminta ijin kepada sang ibunda dia
langsung lari meninggalkan istana tanpa mendengarkan pesan dari sang ibunda.
Dayang sumi pun
sampai di hutan tepatnya di kebun ketela, karena dayang sumi tidak sempat
mendengarkan pesan dari sang ibunda, dayang sumi pun memakan ketela
sebanyak-banyaknya, sehingga efek dari ketela tadi pun membuat ia semakin cantik
dan semakin ngentutan. karena sudah kekenyangan dayang sumi pun pulang ke
istana.
Dayang Sumi : “Bunda... ayah....”
(berteriak dari kejauhan)
Ratu dan Raja : “Iya sayang...”
Dayang Sumi : (menghampiri bunda dan
ayah sambil mengeluarkan bunyi pret) “uups....”
(dayang sumi berkata sambil menutup mulutnya)
Raja : “What's up beib? kamu makan
ketela lagi?” (sambil mengangkat alis sebelah kanannya)
Ratu : “Sayang.... bunda kan sudah
bilang kalau jangan banyak-banyak makan ketela lagi...”
Dayang Sumi : “Bunda... wajar dong kalau
sumi suka ketela, lagian kalau di hutan ada KFC yah pasti sumi bakalan makan
burger lah” (sambil meninggalkan ratu dan raja dan beranjak masuk ke kamar)
15 tahun kemudian...
Kini dayang sumi
sudah berumur 23 tahun tetapi tetap saja dayang sumi tidak bisa move on dari
sebuah ketela, wajahnya pun semakin cantik dan menawan
Suatu hari
dayang sumi berada di hutan sedang berlari -lari menuju ke kebun ketela, dan
tiba-tiba
(Gedebug...)
Dayang Sumi : “Auu...” (sambil memegangi
perut yang lagi kesakitan)
Dan ternyata
perut dayang sumi menabrak ujung tongkat sapu terbang seorang penyihir
perempuan tua yang sedang menaiki sapu terbangnya dan bersiap ingin terbang
tetapi tertunda gara-gara tabrakan maut oleh dayang sumi barusan
Penyihir : “Hello.... mata lo dimana?
udah tau gue mau lepas landas...”
Dayang Sumi : “Ih sapa suruh parkir
sembarangan?” (sambil memberikan surprize kentutnya kepada penyihir)
Penyihir : “Eh nyolot lo ya?”
Dayang Sumi : “Emangnya kenapa? lo mau
nyihir gue jadi batu?”
Penyihir : “Emang gue emaknya malin
kundang mau nyihir lo jadi batu? gue cuman mau menyihir lo jadi wanita hamil
ihihihhii......”
(cling)
Setelah menyihir
dayang sumi, penyihir pun langsung cabut takut ketauan polisi, karena dia masih
belum punya SIM alias Surat Ijin Menyihir
Perut dayang
sumi pun berubah jadi besar, dayang sumi tidak tau lagi harus bagaimana, diapun
pulang ke istana dengan keadaan hamil
Raja : “Oh.em.ji... kenapa perutmu kayak
balon udara gitu beib?”
Ratu : “Apa yang terjadi dayang sumi?”
Dayang Sumi : “Ini gara-gara penyihir
tengil itu yah, bun.. belum punya Surat Ijin Menyihir aja udah sok-sok.an
nyihir sumi..” (sambil menangis memegangi perutnya)
Raja : “Malu bapak nak.... punya anak
hamil di luar nikah gini” (sambil memukul jidat)
Ratu : “Aha,... bunda punya ide.. gimana
kalau kita labrak saja penyihir itu terus kita suruh nikahi dayang sumi atas
anak yang dikandung dayang sumi ini?”
Dayang Sumi dan Raja : (memasang
ekspresi datar dan segera meninggalkan ratu sendirian)
Sore harinya,
sambil membawa koper besar
Dayang Sumi : “Ayah, bunda,.. sumi mau
minta ijin,”
Ratu : “Mau kemana kamu beib?”
Raja : “Iya? pakek bawa koper segala?”
Dayang Sumi : “Sumi mau kabur dari
istana bun, yah...”
Raja : (membisiki ratu) “Hany.. anakmu
rupanya rada stres tapi belum stres, masa' kabur pakek ijin segala...?”
Ratu : “Yasudah kalau kamu memang mau
kabur dari istana, bunda setujui nak..”
Raja : “Iyah... doa ayah juga menyertai
kaburmu nak”
Dayang Sumi : “Bye bund, yah...”
Raja dan Ratu : (sambil berteriak) “Kalau
kangen jangan susah-susah balik ke istana beib.. cukup kirim pesan lewat email
aja saying”
Dayang sumi
pergi ke suatu daerah terpencil dimana disana tidak ada seorangpun yang
tinggal, di tengah perjalanan dayang sumi berpapasan dengan berbagai tukang
penjual
Para Penjual : “Puyu' puyu' puyu'....
tahu tahu tahu tahu... cancimen cancimen ... yang dingin yang dingin...”
Dayang sumi
tidak merespon para penjual itu dikarenakan dia masih belum bisa move on dari
sang ketela
Di sebuah gubuk
yang tidak terlalu jelek, disitulah dayang sumi melahirkan seorang bayi tanpa
bantuan siapapun, malangnya seorang dayang sumi
Dayang sumi
memberinya nama sangbumerang, dayang sumi memberi nama sangbumerang karena di
cerita ini anak dayang sumi diusir lalu kembali lagi ke rumah sumi.
Tiba-tiba datang
2 orang laki-laki
2 laki-laki : “Spada... anybodyhome?”
Sangbumerang : “Ma... ada orang ma....”
Dayang Sumi : “Siapa sangbumerang?”
Sangbumerang : “Lho??? ini kalian kan
yang abis jualan tahu, permen, sama yang dingin yang dingin tadi yah?”
Laki-laki 1 : “Ih lho kok tau?”
Sangbumerang : “Yah jelas gue tau lah...
orang gue dari tadi ngeliat adegannya sebelum gue tampil”
Laki-laki 2 : (melongo) (beberapa detik
kemudian) “Oh iyayah??”
Sangbumerang : BTW mow ngapain kesini?”
Laki-laki 1 : “Kita kesini mau ngelamar
pekerjaan disini?”
Laki-laki 2 : “Iyah... apa disini ada
lowongan pekerjaan dibidang menejemen?”
Sangbumerang : “Lo kira ni pabrik sabun
colek?”
Dayang Sumi : (keluar rumah) “Ada apa
ini sangbumerang?”
Sangbumerang : “Ini dua laki-laki ini
mau ngelamar pekerjaan ma.. lulusan menejemen”
Tiba-tiba 2
laki-laki tadi menghilang entah kemana
Dayang Sumi : “Mana? nggak ada sapa-sapa
tuh?”
Sangbumerang : (sangbumerang kaget) “lho
tadi ada disini ma... enelan.. cius deh...”
Dayang Sumi : “Sudah sudah... nanti kita
cari,.. di google maps pasti da lah...”
Sangbumerang
masuk ke dalam rumah meninggalkan dayang sumi di depan teras rumah yang sedang
menjemur pakaian
Beberapa menit
kemudian sangbumerang keluar dari rumah dengan membawa ketela yang sudah hampir
habis di tangannya itu
Dayang Sumi : (melihat ke arah tangan
sangbumerang) “sangbumerang.... kenapa ketelanya kamu habiskan? inikan kesukaan
mama....”
Sangbumerang : “Maaf ma... sangbumerang
khilaf..”
Dayang Sumi : “Dasar anak gak tau
diuntung kamu...”
Saking kesalnya
dayang sumi terhadap sangbumerang, dayang sumi pun mengeluarkan jurus kentutnya
ke sangbumerang. alhasil sangbumerang terpental jauh sampai ke jalur gaza
sampai-sampai kulit kepalanya menjadi hitam dikarenakan saking kerasnya kentut
dayang sumi tadi
Bertahun-tahun
di jalur gaza sangbumerang menjadi orang yang sukses, karena dia menjadi pemuda
sukses dengan berjualan betadin di sana,
Kini
sangbumerang pun menjadi pemuda kaya akan betadinnya, iapun mengambil liburan
ke tegal karena bosen dengan suasana pertempuran di jalur gaza tadi
Di tegal
sangbumerang bertemu dengan seorang wanita cantik yang tidak lain itu adalah
dayang sumi, karena efek ketela yang banyak dikonsumsi dayang sumi membuat dayang
sumi semakin cantik dan terlihat muda. tetapi karena saking lamanya
sangbumerang tidak bertemu dengan dayang sumi, sangbumerang pun lupa dengan
wajah ibundanya
Sangbumerang : “Hai cewek... boleh
kenalan gak?”
Dayang Sumi : “Emang kamu siapa
beraninya ngajak kenalan aku?”
Sangbumerang : “Mangkanya itu kenalan
dulu.. diajakin kenalan malah ngomong gitu.. aku Daniel... aku pengusaha muda..”
Dayang Sumi : “Ooo”
Sangbumerang : “Udah gitu doang?”
(sambil melongo mendengar jawaban dayang sumi yang singkat itu)
Dayang Sumi : “Terus...???? yaudah deh..
gue dayang sumi... panggil aja sumi”
Dengan
berjalannya waktu sangbumerang dan dayang sumi pun saling jatuh cinta
Sangbumerang : “Sumi... do you merry me?”
Sebelum dayang
sumi menjawab pertannnyaan sangbumerang tiba-tiba sangbumerang dijatuhi tai
burung di kepalanya yang membuat dayang sumi ingin membersihkan kepala
sangbumerang
Sambil
mengusap-usap kepala sangbumerang dayang sumi menemukan tanda berwarna hitam di
kepala daniel si sangbumerang anaknya itu, dayang sumi ingat kalau dulu ia
pernah mengeluarkan entutnya kepada anaknya gara-gara ketelanya yang dihabiskan
Dayang Sumi : “Eh.. kamu anak ku...”
Sangbumerang : “Apaan sih?”
Dayang Sumi : “Ini
tanda hitam gara-gara kamu tak entuti dulu pas waktu kecil”
Sangbumerang : “Astaga? dientuti??” :o
(kaget)
Dayang Sumi : “Iya kamu anak ku.... jadi
kita tidak bisa menikah karena kamu anakku sangbumerang.....”
Sangbumerang : “Oh no.... gue shiog...
tapi tetep pada pendirian ku, aku bakalan ttp menikahi mu”
Dayang Sumi : “Aku ini ibumu nak.... ini
bundo...” (Sambil memukul-mukul dadanya)
Sangbumerang : “Tetap aku tidak percaya”
Dayang Sumi : “okeh fine... kalu begitu
buatkan aku perahu bertingkat juga menara dengan isi ketela di dalamnya, aku
beri waktu sampai ayam berkokok”
Sangbumerang : “Okeh sapa takut”
Sangbumerangpun
segera membuatkan pesanan dayang sumi tadi, tidak lama kemudian sekitar pukul
00:00 sangbumerang menghampiri dayang sumi
Sangbumerang : “Dayang Sumi, Dayang Sumi..”
(teriak panggilan sangbumerang)
Dayang Sumi : (keluar dari rumah) “Kenapa?
kamu mau mencabut persyaratan ku?”
Sangbumerang : “Idih... kenapa musti
dicabut?”
Dayang Sumi : “Lalu??”
Sangbumerang : “Aku cuman mau mnyerahkan
perahu bertingkat juga menara dengan isi ketela di dalamnya sesuai dengan
pesananmu”
Dayang Sumi : (bengong) “Tapi kan di
ceritanya kamu gak bisa memenuhi persyaratan ku?”
Sangbumerang : (sambil memperlihatkan
laptop sangbumerang) “Hello.... sekarang tuh 2014... nih.... pesenanmu udah
jadi..”
Dayang Sumi : “Kok bentuk jpg?”
Sangbumerang : “Persyaratannya kan gak
ada peraturan harus dalam bentuk apa?”
Dayang Sumi : (nelen ludah) “Pantesan
kok gak ada bekas sampah rotannya”
Sangbumerang : “Yaiyalah... orang
sampahnya udah aku buang ke recycle bin...”
Tapi mereka
berduapun tetap bersih keras dengan pendiriannya
Sangbumerang : “Pokoknya kita harus
nikah”
Dayang Sumi : “Enggak…”
Sangbumerang : “Iya mau.”
Dayang Sumi : “Nggak mau…”
Sangbumerang : “Harus mau!!”
Dayang Sumi : “Enggak….”
Sangbumerang : “Iya mau.”
Dayang Sumi : “Nggak mau…”
Sangbumerang : “Pokoknya harus mau”
(Sambil memegangi tangan dayang Sumi)
Dayang Sumi : “enggak….”
Sangbumerang : “Ayo nikah…!!!”
Dayang Sumi : “Enggak…!!!!” (tetap
bersikeras)
Sangbumerang : “Udah aku buatin lho…”
Dayang Sumi : (meninggalkan
sangbumerang)
Sangbumerang pun
sedih karena Dayang Sumi menolaknya, dan ia kesal dengan perdebatan tersebut,
lalu diapun melempar laptopnya hingga perahu itu keluar dengan keadaan terbalik
dan membentuk sebuah gunung (jededeng….. *efek petir)
Sangbumerangpun
pergi, dan tiba-tiba ia terpleset dan jatuh kea rah gunung tersebut, hingga
menyatu dengan gunung itu.
Alhasil jadilah Gunung
Sangbumerang 2014
No comments:
Post a Comment