Thursday, March 7, 2013

artikel tentang bintang


1.      BINTANG
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
Sejarah Pengamatan
Bintang-bintang telah menjadi bagian dari setiap kebudayaan. Bintang-bintang digunakan dalam praktik-praktik keagamaan, dalam navigasi, dan bercocok tanam. Kalender Gregorian, yang digunakan hampir di semua bagian dunia, adalah kalender Matahari, mendasarkan diri pada posisi Bumi relatif terhadap bintang terdekat, Matahari.
Astronom-astronom awal seperti Tycho Brahe berhasil mengenali ‘bintang-bintang baru’ di langit (kemudian dinamakan novae) menunjukkan bahwa langit tidaklah kekal. Pada 1584 Giordano Bruno mengusulkan bahwa bintang-bintang sebenarnya adalah Matahari-matahari lain, dan mungkin saja memiliki planet-planet seperti Bumi di dalam orbitnya, ide yang telah diusulkan sebelumnya oleh filsuf-filsuf Yunani kuno seperti Democritus dan Epicurus. Pada abad berikutnya, ide bahwa bintang adalah Matahari yang jauh mencapai konsensus di antara para astronom. Untuk menjelaskan mengapa bintang-bintang ini tidak memberikan tarikan gravitasi pada tata surya, Isaac Newton mengusulkan bahwa bintang-bintang terdistribusi secara merata di seluruh langit, sebuah ide yang berasal dari teolog Richard Bentley.
Radiasi
Tenaga yang dihasilkan oleh bintang, sebagai hasil samping dari reaksi fusi nuklear, dipancarkan ke luar angkasa sebagai radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi partikel yang dipancarkan bintang dimanifestasikan sebagai angin bintang (yang berwujud sebagai pancaran tetap partikel-partikel bermuatan listrik seperti proton bebas, partikel alpha dan partikel beta yang berasal dari bagian terluar bintang) dan pancaran tetap neutrino yang berasal dari inti bintang.
Hampir semua informasi yang kita miliki mengenai bintang yang lebih jauh dari Matahari diturunkan dari pengamatan radiasi elektromagnetiknya, yang terentang dari panjang gelombang radio hingga sinar gamma. Namun tidak semua rentang panjang gelombang tersebut dapat diterima oleh teleskop landas Bumi. Hanya gelombang radio dan gelombang cahaya yang dapat diteruskan oleh atmosfer Bumi dan menciptakan ‘jendela radio’ dan ‘jendela optik’. Teleskop-teleskop luar angkasa telah diluncurkan untuk mengamati bintang-bintang pada panjang gelombang lain.
Penampakan dan Distribusi
Karena jaraknya yang sangat jauh, semua bintang (kecuali Matahari) hanya tampak sebagai titik saja yang berkelap-kelip karena efek turbulensi atmosfer Bumi. Diameter sudut bintang bernilai sangat kecil ketika diamati menggunakan teleskop optik landas Bumi, hingga diperlukan teleskop interferometer untuk dapat memperoleh citranya. Bintang dengan ukuran diameter sudut terbesar setelah Matahari adalah R Doradus, dengan 0,057 detik busur.

Sebuah katai putih yang sedang mengorbit Sirius (konsep artis). citra NASA.
Telah lama dikira bahwa kebanyakan bintang berada pada sistem bintang ganda atau sistem multi bintang. Kenyataan ini hanya benar untuk bintang-bintang masif kelas O dan B, dimana 80% populasinya dipercaya berada dalam suatu sistem bintang ganda atau pun multi bintang. Semakin redup bintang, semakin besar kemungkinannya dijumpai sebagai sistem tunggal. Dijumpai hanya 25% populasi katai merah yang berada dalam sebuah sistem bintang ganda atau sistem multi bintang. Karena 85% populasi bintang di galaksi Bimasakti adalah katai merah, maka tampaknya kebanyakan bintang di dalam Bimasakti berada pada sistem bintang tunggal.

Terbentuknya bintang

Bintang terbentuk di dalam awan molekul; yaitu sebuah daerah medium antarbintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi (meskipun masih kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah vacuum chamber yang ada di Bumi). Awan ini kebanyakan terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23–28% helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi elemen dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nukleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta.
Gravitasi mengambil peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali Matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi. Sekali sebuah wilayah mencapai kerapatan materi yang cukup memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri.

2.      Rasi bintang

Pegertian Rasi Bintang (konstelasi Bintang)
          Pengelompokan bintang-bintang menjadi rasi bintang sebenarnya cukup acak, dan kebudayaan yang berbeda akan memiliki rasi bintang yang berbeda pula, sekalipun beberapa yang sangat mudah dikenali biasanya seringkali ditemukan, misalnya Orion atau Scorpius.
          Himpunan Astronomi Internasional telah membagi langit menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas yang jelas, sehingga setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja.

Beberapa penjelasan tentang rasi bintang antara lain :
1.   rasi bintang kalajengking
     Rasi bintang keempat yang bisa dikenali dan menjadi petunjuk arah adalah rasibintang scorpio. Rasi bintang satu ini agak susah dicari, karena jumlah bintang yangmembentuk konstelasinya cukup banyak. Rasi Scorpio ini menjadi petunjuk arahtenggara/timur langit. Dalam mitologi yunani kuno, Scorpio ini adalah utusan Apollountuk membunuh sang Pemburu, Orion. Pada konstelasi ini juga terdapat bintangAntares, salah satu bintang paling terang yang pernah ditemukan.

2.   rasi bintang hidup
Rasi Bintang ketiga yang mungkin paling populer dan dapat dikenali, menjadipetunjuk arah utara adalah rasi bintang Biduk/Great Bear/Beruang besar yangmenunjukkan arah utara. Bentuknya seperti gayung, dan terdiri dari 7 buah bintang,karena itu juga terkadang rasi bintang ini disebut sebagai konstelasi bintang tujuh. Rasibintang ini terlihat sepanjang tahun di langit utara.

3.   rasi bintang waluku
     Rasi bintang kedua yang bisa ditemukan sendiri di langit, tentunya setelah liat petarasi bintang adalah rasi bintang orion/pemburu. Rasi bintang ini dapat dilihat di langitsebelah barat. Dinamai Orion, yang artinya adalah pemburu, rasi bintang ini didedikasikanbagi Orion, putera Neptune, seorang pemburu terbaik di dunia. Orion ini mudah dikenalidengan adanya 3 bintang kembar yang berjajar membentuk sabuk Orion (Orion Belt). Satulagi yang menarik bagi di rasi orion ini adalah adanya bintang Bellatrix dan Betelgeusepada konstelasinya. Bellatrix identik dengan tokoh dalam Harry Potter, sedangkanBetelgeuse adalah salah satu judul film anak2 waktu dulu. Ternyata kedua nama itu adalahnama bintang, termasuk Sirius, Remus, Regulus, dan lain-lain dalam dunia perfilman.Selain sebagai petunjuk arah barat, rasi bintang orion ini/waluku dalam bahasa Indonesiasering dijadikan sebagai tanda bagi para petani jaman dulu untuk mulai menggarap sawahdan ladangnya.

4.   rasi bintang laying – laying
Rasi Gubuk penceng begitulah orang jawa mengatakan nya atau rasi salib selatan merupakan salah satu dari sekian banyak rasi yang cukup terang ketika langit malam tiba. Letak nya yang berada di selatan katulistiwa dan bintang nya yang selalu menunjukkan arah selatan membuat nya dijadikan sebagai kompas alam ketika nelayan jaman dahulu berlayar di lautan. Tidak hanya itu saja disetiap daerah, pulau maupun negara rasi ini mempunyai nama lain seperti rasi layang-layang, rasi gubuk penceng, rasi salib selatan, rasi ikan pari dan masih banyak nama lainnya bergantung kesepakatan orang diwilayah itu menamakannya. Lantas apa nama sebutan rasi gubuk penceng ini di kalangan dunia internasional. Penasaran? Kita bahas sama-sama yuk seputar rasi gubuk penceng ini.
Crux atau si rasi salib selatan merupakan sebutan dari rasi gubuk penceng di dunia internasional. Tersusun atas beberapa bintang yaitu Acrux(Alpha crux), Gacrux(gama crux), Mimosa, Delta Crucis dan epsilon crucis. Dari kelima bintang yang ada, mimosa merupakan bintang yang paling terang di rasi crux dan Epsilon crucis sebagai bintang yang paling redup diantara lainnya. Sistem bintang dari kelima bintang ini ternyata bermacam-macam, Acrux dengan sistem bintang ganda, gacrux dengan tiga sistem bintang, mimosa dengan sistem bintang ganda dan Delta Crucids satu bintang. Didukung dengan magnitudo bintang yang relatif terang (1 – 1,5) Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa rasi crux menjadi salah satu rasi yang mudah dan sering tampak dilangit malam.

1 comment:

  1. ** BANJIR BANJIR BANJIR UANG DI MEJA **
    VIPbandarQ - YOUR No #1 BandarQ Online Indonesia
    ----------------------------------------------
    Menyediakan 7 Jenis Permainan TerFAVORIT
    BANDAR Q | ADU Q | DOMINO QQ | POKER | CAPSA SUSUN | Bandar Poker | Sakong (New Game) ----------------------------------------------
    Di Dukung 5 Bank Ternama di INDONESIA
    BCA - MANDIRI - BRI - BNI - DANAMON
    ----------------------------------------------
    Bonus Terbesar di VIPbandarQ
    1. Bonus Refferal TANPA SYARAT
    2. Bonus Rolligan TIAP MINGGU
    ----------------------------------------------
    Selalu Ada Kejutan Untuk Member VIPBANDARQ
    ----------------------------------------------
    Gabung Sekarang Juga dan Raih Kemenangan Puluhan Juta Setiap Hari
    CS ONLINE 24/7
    BBM : 55AB0E6C
    INSTAGRAM : VIPBANDARQORG
    SKYPE : VIPBANDARQ
    FACEBOOK : VIPBANDARQ
    www. VIPBANDARQ. org

    ReplyDelete