Thursday, February 27, 2014

SANGBUMERANG (Plesetan dari Cerita sangkuriang)


Pada suatu hari hiduplah sepasang raja dan ratu yang sedang galau menantikan keluarnya jabang bayi dari perut sang ratu yang tak kunjung muncul.
Raja : “Dinda.. kenapa jabang bayinya masih belum keluar?.”
Ratu hanya menggeleng-gelengkan kepala karena dia tidak sempat belajar untuk menjawab pertanyaan dari raja.
Beberapa detik kemudian keluarlah jabang bayi itu dengan wajah cantik dan unyu, dan diberikanlah bayi itu dengan nama dayang sumi.
Tidak terasa dayang sumi sudah berumur 8 tahun, dayang sumi suka sekali dengan ketela, efek dari ketela membuat wajahnya menjadi cantik menawan sekaligus berubah menjadi dayang sumi yang suka kentut.
Suatu hari dayang sumi hendak pergi ke hutan
Dayang Sumi : “Bunda, aku ijin main sebentar yah?” (sambil lari meninggalkan istana)
Ratu : “Iya beib.. jangan lama-lama yah? dan ingat.. jangan mencari ketela lagi..”
Setelah dayang sumi  meminta ijin kepada sang ibunda dia langsung lari meninggalkan istana tanpa mendengarkan pesan dari sang ibunda.
Dayang sumi pun sampai di hutan tepatnya di kebun ketela, karena dayang sumi tidak sempat mendengarkan pesan dari sang ibunda, dayang sumi pun memakan ketela sebanyak-banyaknya, sehingga efek dari ketela tadi pun membuat ia semakin cantik dan semakin ngentutan. karena sudah kekenyangan dayang sumi pun pulang ke istana.
Dayang Sumi : “Bunda... ayah....” (berteriak dari kejauhan)
Ratu dan Raja : “Iya sayang...”
Dayang Sumi : (menghampiri bunda dan ayah sambil mengeluarkan bunyi pret)  “uups....” (dayang sumi berkata sambil menutup mulutnya)
Raja : “What's up beib? kamu makan ketela lagi?” (sambil mengangkat alis sebelah kanannya)
Ratu : “Sayang.... bunda kan sudah bilang kalau jangan banyak-banyak makan ketela lagi...”

Dayang Sumi : “Bunda... wajar dong kalau sumi suka ketela, lagian kalau di hutan ada KFC yah pasti sumi bakalan makan burger lah” (sambil meninggalkan ratu dan raja dan beranjak masuk ke kamar)

15 tahun kemudian...
Kini dayang sumi sudah berumur 23 tahun tetapi tetap saja dayang sumi tidak bisa move on dari sebuah ketela, wajahnya pun semakin cantik dan menawan
Suatu hari dayang sumi berada di hutan sedang berlari -lari menuju ke kebun ketela, dan tiba-tiba
(Gedebug...)
Dayang Sumi : “Auu...” (sambil memegangi perut yang lagi kesakitan)
Dan ternyata perut dayang sumi menabrak ujung tongkat sapu terbang seorang penyihir perempuan tua yang sedang menaiki sapu terbangnya dan bersiap ingin terbang tetapi tertunda gara-gara tabrakan maut oleh dayang sumi barusan
Penyihir : “Hello.... mata lo dimana? udah tau gue mau lepas landas...”
Dayang Sumi : “Ih sapa suruh parkir sembarangan?” (sambil memberikan surprize kentutnya kepada penyihir)
Penyihir : “Eh nyolot lo ya?”
Dayang Sumi : “Emangnya kenapa? lo mau nyihir gue jadi batu?”
Penyihir : “Emang gue emaknya malin kundang mau nyihir lo jadi batu? gue cuman mau menyihir lo jadi wanita hamil ihihihhii......”
(cling)
Setelah menyihir dayang sumi, penyihir pun langsung cabut takut ketauan polisi, karena dia masih belum punya SIM alias Surat Ijin Menyihir
Perut dayang sumi pun berubah jadi besar, dayang sumi tidak tau lagi harus bagaimana, diapun pulang ke istana dengan keadaan hamil
Raja : “Oh.em.ji... kenapa perutmu kayak balon udara gitu beib?”
Ratu : “Apa yang terjadi dayang sumi?”
Dayang Sumi : “Ini gara-gara penyihir tengil itu yah, bun.. belum punya Surat Ijin Menyihir aja udah sok-sok.an nyihir sumi..” (sambil menangis memegangi perutnya)
Raja : “Malu bapak nak.... punya anak hamil di luar nikah gini” (sambil memukul jidat)
Ratu : “Aha,... bunda punya ide.. gimana kalau kita labrak saja penyihir itu terus kita suruh nikahi dayang sumi atas anak yang dikandung dayang sumi ini?”
Dayang Sumi dan Raja : (memasang ekspresi datar dan segera meninggalkan ratu sendirian)

Sore harinya, sambil membawa koper besar
Dayang Sumi : “Ayah, bunda,.. sumi mau minta ijin,”
Ratu : “Mau kemana kamu beib?”
Raja : “Iya? pakek bawa koper segala?”
Dayang Sumi : “Sumi mau kabur dari istana bun, yah...”
Raja : (membisiki ratu) “Hany.. anakmu rupanya rada stres tapi belum stres, masa' kabur pakek ijin segala...?”
Ratu : “Yasudah kalau kamu memang mau kabur dari istana, bunda setujui nak..”
Raja : “Iyah... doa ayah juga menyertai kaburmu nak”
Dayang Sumi : “Bye bund, yah...”
Raja dan Ratu : (sambil berteriak) “Kalau kangen jangan susah-susah balik ke istana beib.. cukup kirim pesan lewat email aja saying”
Dayang sumi pergi ke suatu daerah terpencil dimana disana tidak ada seorangpun yang tinggal, di tengah perjalanan dayang sumi berpapasan dengan berbagai tukang penjual
Para Penjual : “Puyu' puyu' puyu'.... tahu tahu tahu tahu... cancimen cancimen ... yang dingin yang dingin...”
Dayang sumi tidak merespon para penjual itu dikarenakan dia masih belum bisa move on dari sang ketela
Di sebuah gubuk yang tidak terlalu jelek, disitulah dayang sumi melahirkan seorang bayi tanpa bantuan siapapun, malangnya seorang dayang sumi
Dayang sumi memberinya nama sangbumerang, dayang sumi memberi nama sangbumerang karena di cerita ini anak dayang sumi diusir lalu kembali lagi ke rumah sumi.
Tiba-tiba datang 2 orang laki-laki
2 laki-laki : “Spada... anybodyhome?”
Sangbumerang : “Ma... ada orang ma....”
Dayang Sumi : “Siapa sangbumerang?”
Sangbumerang : “Lho??? ini kalian kan yang abis jualan tahu, permen, sama yang dingin yang dingin tadi yah?”
Laki-laki 1 : “Ih lho kok tau?”
Sangbumerang : “Yah jelas gue tau lah... orang gue dari tadi ngeliat adegannya sebelum gue tampil”
Laki-laki 2 : (melongo) (beberapa detik kemudian) “Oh iyayah??”
Sangbumerang : BTW mow ngapain kesini?”
Laki-laki 1 : “Kita kesini mau ngelamar pekerjaan disini?”
Laki-laki 2 : “Iyah... apa disini ada lowongan pekerjaan dibidang menejemen?”
Sangbumerang : “Lo kira ni pabrik sabun colek?”
Dayang Sumi : (keluar rumah) “Ada apa ini sangbumerang?”
Sangbumerang : “Ini dua laki-laki ini mau ngelamar pekerjaan ma.. lulusan menejemen”
Tiba-tiba 2 laki-laki tadi menghilang entah kemana
Dayang Sumi : “Mana? nggak ada sapa-sapa tuh?”
Sangbumerang : (sangbumerang kaget) “lho tadi ada disini ma... enelan.. cius deh...”
Dayang Sumi : “Sudah sudah... nanti kita cari,.. di google maps pasti da lah...”
Sangbumerang masuk ke dalam rumah meninggalkan dayang sumi di depan teras rumah yang sedang menjemur pakaian
Beberapa menit kemudian sangbumerang keluar dari rumah dengan membawa ketela yang sudah hampir habis di tangannya itu
Dayang Sumi : (melihat ke arah tangan sangbumerang) “sangbumerang.... kenapa ketelanya kamu habiskan? inikan kesukaan mama....”
Sangbumerang : “Maaf ma... sangbumerang khilaf..”
Dayang Sumi : “Dasar anak gak tau diuntung kamu...”
Saking kesalnya dayang sumi terhadap sangbumerang, dayang sumi pun mengeluarkan jurus kentutnya ke sangbumerang. alhasil sangbumerang terpental jauh sampai ke jalur gaza sampai-sampai kulit kepalanya menjadi hitam dikarenakan saking kerasnya kentut dayang sumi tadi
Bertahun-tahun di jalur gaza sangbumerang menjadi orang yang sukses, karena dia menjadi pemuda sukses dengan berjualan betadin di sana,
Kini sangbumerang pun menjadi pemuda kaya akan betadinnya, iapun mengambil liburan ke tegal karena bosen dengan suasana pertempuran di jalur gaza tadi
Di tegal sangbumerang bertemu dengan seorang wanita cantik yang tidak lain itu adalah dayang sumi, karena efek ketela yang banyak dikonsumsi dayang sumi membuat dayang sumi semakin cantik dan terlihat muda. tetapi karena saking lamanya sangbumerang tidak bertemu dengan dayang sumi, sangbumerang pun lupa dengan wajah ibundanya
Sangbumerang : “Hai cewek... boleh kenalan gak?”
Dayang Sumi : “Emang kamu siapa beraninya ngajak kenalan aku?”
Sangbumerang : “Mangkanya itu kenalan dulu.. diajakin kenalan malah ngomong gitu.. aku Daniel... aku pengusaha muda..”
Dayang Sumi :  “Ooo”
Sangbumerang : “Udah gitu doang?” (sambil melongo mendengar jawaban dayang sumi yang singkat itu)
Dayang Sumi : “Terus...???? yaudah deh.. gue dayang sumi... panggil aja sumi”
Dengan berjalannya waktu sangbumerang dan dayang sumi pun saling jatuh cinta
Sangbumerang : “Sumi... do you merry me?”
Sebelum dayang sumi menjawab pertannnyaan sangbumerang tiba-tiba sangbumerang dijatuhi tai burung di kepalanya yang membuat dayang sumi ingin membersihkan kepala sangbumerang
Sambil mengusap-usap kepala sangbumerang dayang sumi menemukan tanda berwarna hitam di kepala daniel si sangbumerang anaknya itu, dayang sumi ingat kalau dulu ia pernah mengeluarkan entutnya kepada anaknya gara-gara ketelanya yang dihabiskan
Dayang Sumi : “Eh.. kamu anak ku...”
Sangbumerang : “Apaan sih?”
Dayang Sumi : “Ini tanda hitam gara-gara kamu tak entuti dulu pas waktu kecil”
Sangbumerang : “Astaga? dientuti??” :o (kaget)
Dayang Sumi : “Iya kamu anak ku.... jadi kita tidak bisa menikah karena kamu anakku sangbumerang.....”
Sangbumerang : “Oh no.... gue shiog... tapi tetep pada pendirian ku, aku bakalan ttp menikahi mu”
Dayang Sumi : “Aku ini ibumu nak.... ini bundo...” (Sambil memukul-mukul dadanya)
Sangbumerang : “Tetap aku tidak percaya”
Dayang Sumi : “okeh fine... kalu begitu buatkan aku perahu bertingkat juga menara dengan isi ketela di dalamnya, aku beri waktu sampai ayam berkokok”
Sangbumerang : “Okeh sapa takut”
Sangbumerangpun segera membuatkan pesanan dayang sumi tadi, tidak lama kemudian sekitar pukul 00:00 sangbumerang menghampiri dayang sumi
Sangbumerang : “Dayang Sumi, Dayang Sumi..” (teriak panggilan sangbumerang)
Dayang Sumi : (keluar dari rumah) “Kenapa? kamu mau mencabut persyaratan ku?”
Sangbumerang : “Idih... kenapa musti dicabut?”
Dayang Sumi : “Lalu??”
Sangbumerang : “Aku cuman mau mnyerahkan perahu bertingkat juga menara dengan isi ketela di dalamnya sesuai dengan pesananmu”
Dayang Sumi : (bengong) “Tapi kan di ceritanya kamu gak bisa memenuhi persyaratan ku?”
Sangbumerang : (sambil memperlihatkan laptop sangbumerang) “Hello.... sekarang tuh 2014... nih.... pesenanmu udah jadi..”
Dayang Sumi : “Kok bentuk jpg?”
Sangbumerang : “Persyaratannya kan gak ada peraturan harus dalam bentuk apa?”
Dayang Sumi : (nelen ludah) “Pantesan kok gak ada bekas sampah rotannya”
Sangbumerang : “Yaiyalah... orang sampahnya udah aku buang ke recycle bin...”
Tapi mereka berduapun tetap bersih keras dengan pendiriannya
Sangbumerang : “Pokoknya kita harus nikah”
Dayang Sumi : “Enggak…”
Sangbumerang : “Iya mau.”
Dayang Sumi : “Nggak mau…”
Sangbumerang : “Harus mau!!”
Dayang Sumi : “Enggak….”
Sangbumerang : “Iya mau.”
Dayang Sumi : “Nggak mau…”
Sangbumerang : “Pokoknya harus mau” (Sambil memegangi tangan dayang Sumi)
Dayang Sumi : “enggak….”
Sangbumerang : “Ayo nikah…!!!”
Dayang Sumi : “Enggak…!!!!” (tetap bersikeras)
Sangbumerang : “Udah aku buatin lho…”
Dayang Sumi : (meninggalkan sangbumerang)
Sangbumerang pun sedih karena Dayang Sumi menolaknya, dan ia kesal dengan perdebatan tersebut, lalu diapun melempar laptopnya hingga perahu itu keluar dengan keadaan terbalik dan membentuk sebuah gunung (jededeng….. *efek petir)
Sangbumerangpun pergi, dan tiba-tiba ia terpleset dan jatuh kea rah gunung tersebut, hingga menyatu dengan gunung itu.
Alhasil jadilah Gunung Sangbumerang 2014

No comments:

Post a Comment